Rabu, 26 Oktober 2011

The Best Moment (cerita fortasi)

Aku duduk disebuah kursi panjang didepan kelas 9D. aku melihat orang-orang kesana-kemari membawa selembar kertas dan melihat anak-anak seumuran ku antri untuk menjalankan tes wawancara. Aku lulusan SD Muhammadiyah di Kotagede sudah tercatat diterima disalah satu SMP Muhammadiyah di Kotagede, yaitu SMP Muhammadiyah 7. Dengan bekal ijasah SD ku dengan nilai rata-rata yang sangat memuaskan, aku mendapat beasiswa di SMP ini.
            Suasana yang nyaman dan tenang membuat hati dan pikiran tenang. Aku duduk disini menanti orang tua ku yang sedang mengambil seragam biru putih dan seragam lainnya. Kini aku sudah tidak memakai seragam merah putih lagi. Aku akan memakai seragam biru putih dengan badge lambang Muhammadiyah dengan tulisan SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta.
            Aku berharap aku tidak salah pilih sekolah disini. Aku ingin menjadi orang yang bermanfaat dan menjadi orang yang berguna. Aku janji dalam hati untuk bisa aktif sekolah disini. Aku tahu ada banyak kegiatan di SMP ini. Dan aku ingin menjadi anggota IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah).
***

            Hari ini hari pertama ku menginjakkan kaki di sekolah baru ku. Dengan bangga aku mengucap “bismillah” dalam hati dan memasuki gerbang sekolah baru ku. Senyuman ramah kakak-kakak kelas mengantar ku ke kelas fortasi (forum ta’aruf siswa). Fortasi adalah salah satu acara wajib yang dilakukan untuk siswa baru. Dengan kelas yang tenang aku duduk paling pojok depan.
            “Hay, kenalin aku Gina.” Setelah duduk aku diajak kenalan teman samping ku.
            “Aku Novi.” Aku dan Gina lalu bersalaman. Mendapat teman satu masih belum cukup buat aku.
            Acara fortasi dimulai, hari pertama hanya perkenalan. Aku dan teman-teman lainnya kumpul di aula sekolah untuk acara pembukaan dilanjutkan perkenalan. Kami diberi tugas oleh kakak-kakak panitia untuk membawa buku yang sudah diberi nama dan nomor. Setelah acara dibuka oleh kepala sekolah, acaranya dilanjutkan perkenalan. Dengan membawa buku itu kami semua siswa baru disuruh untuk mengisi buku itu dengan nama teman-teman baru, siapa yang mendapat teman paling banyak akan mendapat hadiah. Waahh menarik sekali, batin ku.
            Untuk acara perkenalan ini diberi waktu selama 30 menit untuk mendapakan teman sebanyak-banyaknya. Aku dan Gina memulainya dari pojok utara. Ruangan aula jadi rame dan ribut. Suara anak-anak yang rame membuat kepala ku pusing. Tapi semangat ku nggak ikutan pusing lhhoo. Gina malah terpisah dari ku, tapi tak apa lah, mungkin dia juga mau mencari teman dari barisan tengah.
            “Ehh tulis nama donk.” Kata ku ketika meminta menuliskan namanya di buku ku.
            “Ntar gantian yaa?” kata salah satu teman ku juga.
            Dengan cara itu kita bergantian menulis nama. Aku sudah mendapatkan banyak nama dan tentunya teman baru di buku ku.
            “Waktu tinggal 5 menit lagi, ayoo buruan adik-adik tulis nama teman kamu yang banyak.” Kata kak Reza, sebagai MC acara perkenalan ini.
            “Iyaa ayoo adik-adik semua, namanya yang sudah dicatat jangan sampai lupa yaa. Itu sebagai teman baru kalian.” Kata kak Mona, pasangan kak Reza sebagai MC.
            Sepertinya semua teman udah aku mintain tulis nama deh, kurang siapa lagi yaaa. Hadehh kayaknya udah aja deh. Udah 208 anak ini banyak juga kan yaa. Mungkin ada yang lebih banyak dari ini kok. Aku juga nggak berharap aku yang mendapatkan terbanyak. Capeknyaa, aku melihat Gina, lalu aku samperin dia.
            “Sepuluh, sembilan, delapan, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu. Waktunya habis adik-adik semua, ayoo kalian duduk diposisi kalian tadi.” Kata kak Mona, sambil memandu kami untuk duduk ditempat kita tadi.
            “Dapet brapa Gin?” Tanya ku.
            “189. Kamu Nov?”
            “Aku 208.”
            “Waw banyak juga tuh, siswa baru disini kan ada 225 kamu hampir semuanya donk. Hebat kamu.”
            “Ahh biasa aja kali hehe.”
            Sekarang saatnya istirahat dulu, kami diberi minum dan snack. Sebelum acara perhitungan bagi siapa yang mendapatkan nama terbanyak. Fortasi baru berjalan sehari aja udah seneng banget, mungkin hari berikutnya tambah seneng lagi.
            “Sekarang waktunya kakak-kakak ingin tau, siapa sih yang mendapat nama terbanyak. Ayoo kita mulai dari yang terbesar dulu kali yaa kak Reza.”
            “Iyaa betul, siswa baru disini ada 250, siapaa yang mendapat 250? Hayooo ada nggak?”
            Teman-teman tidak ada yang mengacungkan jarinya. Semuanya hanya tengok kekanan dan kekiri.
            “Waahh kayaknya nggak ada tuhh kak Reza.”
            “Kalo gitu, siapa yang mendapat 240?”
            “Nggak ada juga ternyata.”
            “Atau gini ajaa, siapa yang mendapatkan diatas 200?”
            Aku mendapat 208, brarti aku termasuk donk. Tapi kok cuma 5 orang yang mengacungkan jarinya. Ditambah aku jadi 6 orang.
            “Ayooo yang diatas 200 maju kedepan sini.”
            Aku lalu maju dan berdiri menghadap teman-teman semua.
            Setelah semuanya dicek oleh kakak-kakak panitia. Akhirnya aku menjadin urutan nomor 2, ada teman ku yang bisa mengumpulkan nama sebanyak 218. Diambil 3 anak yang terbanyak menuliskan nama.
            “Selamat yaa buat dek Novi, dek Itha dan dek Deni. Kalian mendapatkan kenang-kenangan dari sekolah.”
***

            Setelah berhari-hari mengikuti fortasi, tibalah hari terakhir. Setelah kemaren-kemaren mengikuti semua kegiatan yang diadakan dari sekolah, ada lomba-lomba dan menjadi petugas upacara bendera. Semuanya udah aku ikuti dan kegiatan tersebut semuanya sangat menyenangkan. Aku bisa kenal dengan teman-teman lainnya dan bisa dekat dengan kakak-kakak kelas, dan juga dekat dengan guru-guru sebagai juri lomba. Kekeluargaan sangat terasakan di SMP Mutu (Muhammadiyah tujuh), nggak salah pilih aku sekolah disini. Sebagai murid baru aku sudah bisa meraih prestasi di acara fortasi ini.
            Hari terakhir diisi dengan pentas seni dan setiap kelas harus mewakili untuk pentas diatas panggung. Kelas aku diwakilkan oleh Farid dan Nida, mereka membawakan musikalisasi puisi.
            “Okee adik-adik semua, gimana tadi band pembukanya? Seru banget kan?” kali ini kak Reza dan kak Imey yang menjadi MC. Secara kak Reza banyak digemari oleh teman-teman semua.
            “Adik-adik semua ini adalah acara teakhir kalian fortasi. Gimana pada seneng nggak?” kata kak Imey.
            “Seneeeeng” teriak semua siswa baru.
            “Kalian jangan sedih yaa, kak Reza masih bisa bertemu kalian kok, besok kak Reza di kelas 9D hehe.”
            “Huhuhu”
            “Dari pada kelamaan, ini ada band satu lagi yang akan tampil, nggak kalah bagusnya sama band yang tadi yang menjadi pembukaan. Ini dia kita panggil yaa, ada kak Toto, kak Lina, kak Hasan dan kak Zia.”
            Acara pentas seni sangat meriah sekali sepertinya teman-teman semua juga menyukainya. Dan akhirnya pentas seni ditutup dengan pengumuman.
            “Adik-adik semua, ini ada pengumuman, mulai besok senin kalian sudah pelajaran biasa dan sorenya kalian harus wajib ikut baris-berbaris untuk seleksi siswa baru yang akan menjadi pasukan tonti Mutu.”
            Aku bersemangat untuk ikut baris-berbaris. Kemaren juga udah dibilang sama kak Mona pas latihan jadi pasukan pengibar bendera, kalo aku pasti bisa ikut menjadi pasukan tonti. Dan kak Ilham juga bilang, kalo aku bisa langsung masuk menjadi anggita IPM karena aku termasuk aktif diantara siswa baru lainnya.
***

            Aku mengikuti semua kegiatan yang diadakan sekolah untuk siswa baru pastinya. Pagi ini aku pertama masuk kelas 7B dan teman-teman yang udah aku kenal sebelumnya ketika fortasi kemaren. Hari pertama bertemu dengan wali kelas dan pemilihan pengurus kelas. Aku dipercaya sebagai bendahara kelas, hadehh bakalan ngurusin duit deh.
            Kelas ku sangat nyaman dan teman-temannya juga asik. Aku udah kenal mereka sewaktu fortasi.
            Sore harinya kami semua waib mengikuti seleksi baris-berbaris. Selama seminggu kami semua wajib mengikutinya. Kakak-kakak yang melatih kami agak sedikit galak, padahal aslinya mereka nggak galak lhoo, apa cuma untuk menakut-nakuti kami aja kali yaa. Mungkin juga supaya kita tuh disiplin aja. Kelihatan juga tuh, kayaknya kak Imey cuma acting aja tuh hehe.
            “Noviii,” panggil kak Rere.
            “Noviii, kamu kok melamun aja sih, kamu harus dihukum, lari lapangan 3kali.” Panggil kak Rere kedua kalinya.
            “Waduuhh”
            “Ayoo cepat sana.”
            Aku lari mengelilingi lapangan. Di belakang sana, barisan laki-laki ada yang seneng kayaknya melihat aku lari. Cowok itu namanya Tatang. Dia itu teman sekelas aku, dari kemaren seneng banget ngliatin aku hehe aku aja kali yaa yang GR.
            Setelah melaksakan hukuman itu, kak Rere bilang sama aku, “kamu kepilih lhoo dek jadi pasukan tonti.”
            “Oiyaaa?”
            “Iyaa”
            “Asik, asik.”
            Aku udah tahu duluan kalo aku kepilih jadi pasukan tonti sekolah. Ahaa aku seneng banget deh.
***

            Nggak sia-sia deh aku seneng banget. Berkenang banget deh aku menjadi siswa baru di SMP ini. Aku juga menjadi anggota IPM, dan rekan ku di bidang upacara dan olah raga  di IPM adalah Tatang, huaahh….

Mengejar Mimpi (sebuah cerita pendek)

Karena aku mencintaimu..
            Dan hatiku hanya untukmu..
            Tak akan menyerah..
            Dan takkan berhenti,,Mencintaimu..
            Ku berjuang dalam hidupku..
            Untuk slalu memilikimu..
            Seumur hidupku,,setulus hatiku,,hanya untukmu…
           
            Lagu yang dinyanyikan ”seventeen”, band asal Jogja ini membawaku melayang mengikuti iramanya. Ketika tanganku mengulurkan kepada ”ifan” sang vokalis, tiba-tiba,
            ”bruuuk..........” aku terjatuh dari tempat tidurku.
            ”Haduuuu,,,,, sakit !!! hah..... ternyata cuma mimpi” sambil mencubit pipiku.
            ”huff,, kapan ya mimpiku kenyataan???”
            Aku langsung mandi dan berangkat kesekolah karena sekarang hari pertama aku ujian semester.
Hari ini pertama ujian semester satu, di ruangan yang sangat tenang,
            “haduu,, pusing kepalaku” kata Ana dalam hati.
            Soal yang dikerjakan sangat sulit. Aku yang duduk di pojok, melamun dan menatap pandangan kedepan. Dan melihat kakak kelas yang duduk didepanku manis banget.
            ”gila, manis banget tu cowok. Mirip ifan vokalisnya seventeen. Hehe.”       
”wah kalo tiaphari ujian kaya gini bisa cerah mataku begitu pula dengan otakku bisa encer mikirnya. Hehe” batinku.
”ah... Ana, Ana. Kamu ini terbawa mimpi semalem. Mikirin ifan terus. Yang harusnya dipikir tuh soal ujian yang dihadapanmu itu lho...” kata hatiku berbicara.
            Sepulang ujian aku nggak nyangka ketemu cowok yang manis itu. Dan dia ngeliatin aku. Haduu,, GR ne.. hehe. Langkah dia berjalan menuju kearahku. Eh dia  nyamperi aku..
            ”hay, kamu yang duduk dibelakangku ya ?” kata cowok itu.
            ”hah iya kak,” jawabku kaget, jangan-jangan kakak ini tau kalo tadi aku lihatin terus.
            ”panggil aku Reifan aja.” cowok manis itu ngajak salaman.
            ”okey, panggil aku Ana.” sambil salaman.
            ”aku pulang dulu ya, sampai ketemu besok lagi.” pamit Reifan.
            Hah... tak ku sangka aku bisa kenalan dengan dia. Kak Reifan, haduuu... jadi semangat belajar ne. Hehe.
***
            Ditengah-tengah istirahat, teman Ana yang bernama Lili tiba-tiba memberikan nomor hp kepada Ana, dan tak lain nomornya Reifan. Dengan senang hati Ana langsung save nomornya.
            ”Thanks ya.” kata ku kepada Lili.
            ”ya sama-sama, udah jangan mikirin kak Reifan terus.”
            ”sapa yang mikir, aku mikir buat nanti ujian jam kedua kok.”
            ”alah.... eh besok ada konser seventeen diJogja.” kata Lili menunjukkan pamfletnya.
            ”oya.... aku mau nonton ah.... ngajak kak Reifan. Sapa tau mimpiku bisa kenyataan. Hehe.”
            Setelah tau kalo mau ada konser seventeen. Aku seneng baget. Yang aku lakukan sekarang melakukan pendekatan dengan kak Reifan. Hehe. Supaya bisa nonton bareng. Dan akhirnya aku yang sms duluan. Kak Reifan juga bales. Sampai akhirnya kita smsan. Tak lupa juga aku memberikan semangat belajar untuk kak Reifan. Nampaknya kak Reifan juga suka kalau aku beri semangat buat belajar. Setiap kali masuk ruang ujian wajah kak Reifan selalu ceria dan semangat, begitu juga dengan ku, hehe.
            Hari demi hari berlalu, waktu ujian pun tinggal beberapa hari. Di malam hari aku sms kak Reifan dan ngomongin soal konser seventeen itu. Pertamanya sih aku agak jaim-jaim gimana gitu mau ngajak nonton bareng. Tapi malah kak Reifan yang ngajak aku nonton bareng. Haduuu, senangnya. Dan aku pun kaget waktu kak Reifan mengirimkan sms yang terakhir berupa puisi yang intinya kak Reifan mengungkapkan isi hatinya kepadaku. Aku masih agak bingung, padahal itu kan waktu yang paling aku nanti. Tapi masak sih kak Reifan ngungkpin perasaannya lewat sms?! Aku kan belum bisa percaya. Tapi juga udah tak terima sih, hehe. Aku pengennya kak Reifan ngomong langsung dipagi hari.
            ”Ana, gimana ?” kak Reifan memanggilku.
            ”Gimana apanya ?”
            ”ya, yang kemaren?!” ucap kak reifan dengan muka pucat.
            ”aku kan udah jawab, iya”
            Setelah aku resmi jadian, dan hari ini pun hari terakhir ujian, dan hari ini juga ntar malem ada konser seventeen. Dari pulang ujian aku udah mau siap-siap untuk ntar malem. Haduu... akhirnya mimpiku akan kenyataan juga. Mau nonton seventeen sama pacar pula, hehe. Tapi.... ntar bisa nggak yaw foto bareng ma ifan ?? moga bisa, hehe.
***
            Suara motor kak Reifan sudah didepan rumah. Aku bergegas meninggalkan kamar dan pamitan sama kedua orang tuaku.
            ”SEVENTEEN I’am COMING” teriakku didepan rumah.
            Sesampainya ditempat konser, kak Reifan juga janjian sama teman-temannya. Dan aku ingin dikenalkan tapi aku malu, aku hanya ngumpet dibalik tembok.
            ”Ana, kesini dong !!” panggil kak Reifan.
            Aku hanya terdiam. Ketika kak Reifan mendekati aku dan menarik tanganku, tiba-tiba...
            ”bruuukkk....” aku terpeleset dan jatuh tepat diatas kak Reifan.
            ”ups, sori.”
            ”udah nggak papa, nggak mau kenalan ma temenku juga nggak papa, sekarang kita nonton seventeen aja, itu udah mulai.”
            Akhirnya konser itu pun dimulai, aku dan kak Reifan nonton didepan sendiri, meskipun agak berdesak-desakan. Ketika seventeen menyanyikan lagu yang berjudul ”untuk mencintaikmu” dari belakang kak Reifan memelukku. Oh... so sweet.
            Setelah seventeen menyanyikan lagu itu, seventeen istirahat sejenak dibelakang panggung. Aku diajak kak Reifan dibelakang panggung supaya bisa bertemu langsung dengan seventeen. Dengan susah payah, akhirnya kita berdua bisa masuk. Dan aku pun bisa bertemu langsung dengan ifan. Haduuu,, dream come true. Dan...
            ”CLIIK” kami pun foto bertiga. Aku, Ifan ”seventeen”, dan kak Reifan.
            Foto itu aku pajang dikamar dan didompetku. Akhirnya mimpi itu pun bisa aku dapat.

Minggu, 23 Oktober 2011

new

this is my new blog , altough use the old but this is my new inspiration in my live :)
because i'm just enjoying in my live from now :D