Senin, 10 September 2012

GARA-GARA UTS BAB 4



            Udah masuk bulan November nih. Perasaan kelas 2 ini baru bentar aku jalanin, tapi udah masuk bulan ke 5, berarti bentar lagi ujian tengah semester. Dan yang kelas 3 udah mendekati Ujian Akhir Nasional. Terus yang kelas 3 udah lulus dan meninggalkan sekolah ini. Aku pasti kehilangan Abay. Sedih banget deh tapi itu yang harus aku terima dan aku harap Abay selau ingat aku.
            Pagi ini mentari yang cerah dan suara kicauan burung menghiasi perjalanan aku ke sekolah. Disetiap langkah aku selalu memikirkan Abay. Terus menerus aku nggak bisa berhenti mikirin dia. Ntah kenapa aku ini. Dan sesampai di sekolah panjang umur juga nih, aku ketemu Abay. Kita hanya saling menyapa dengan senyuman dan senyuman Abay selalu mematikan disetiap langkah ku, untungnya aku nggak salah tingkah.
            Sesampai di kelas aku di kejutkan dengan ulangan dadakan, postest biologi. Haduhh aku duduk depan sendiri neh samping ku Kina.
            “Apaan Kin? Aku nggak tau sama sekali. Ini kan bab baru.” Tanya ku kepada Kina dengan penuh kebingungan.
            “Aku juga nggak tau Na, aku aja juga belum baca bab ini.” Jawab Kina dengan nada tambah bingung.
            Mampus, hasil nilai aku jelek dan dikasih hukuman disuruh merangkum bab yang mau dibahas di perpus. Temen-temen yang duduk di belakang bisa dapet nilai bagus, mereka bisa buka buku paket buat nyari jawaban itu. Aku dan Kina dan teman-teman yang lain lalu berjalan kearah perpus. Tak ku sangka di perpus ada anak-anak kelas 3 IPS 4 dan itu kelasnya Abay. Aku malu banget deh.
            “Ciee ada yang mau cari Abay nih.” Kata salah seorang teman Abay.
            Loh kok ada yang tau sih, aku malu banget nih. Itu tuh yang duduk di samping aku.
            “Apaan sih bro.” Ucap Abay dengan senyuman khasnya. “Hey Ana kamu mau belajar di perpus juga yaa?” tanya Abay pada ku ketika aku melewati didepannya.
            “Iyaa Bay, mau ngerangkum biologi nih.” Jawabku dengan malu-malu.
            “Nggak kak, kita itu lagi di hukum karena dapet nilai jelek pas postest.” Tambah Kina dengan penuh keyakinan. Aku hanya senyum-senyum malu gitu.
            “Walahh bisa-bisanya dihukum haha.” Abay sepertinya mengejek aku.
            “Yaudah Bay, aku kesana dulu.”
Aku lalu berjalan kearah rak buku yang bertuliskan IPA. Tadi Abay IPS.
            “Sumpah Kin, aku tadi malu banget. Ada temen Abay yang sudah ngenalin aku dan sepertinya ngajak bercanda gitu. Terus tadi kamu nambah bicara ma Abay kalo kita ini lagi dihukum. Haduhh malu banget nih.” Kata ku kepada Kina yang sedang menulis dengan serius.
            “Udahlah Na, santai aja. Bisa diem nggak sekarang!! Kalo nggak aku bikin malu lagi, kamu mau?? Nggak kan? Udah bicaranya nanti aja. Kita itu harus slesein ini semua. Ntar bu Nina bisa marah. Udah serius dulu, jam istirahat bentar lagi udah bunyi tuh.” Tegas Kina dan ngomel seperti nenek-nenek.
            Nggak seperti biasa ne Kina, tapi ya emeng bener si Kina. Harus slesein ini dulu. Aku emang kebanyakan bicara tapi aku serius. Aku mulai nulis dan menulis. Tapi sambil menulis mata aku tertuju pada Abay, yang duduk di meja nomor 3 dari depan. Abay juga melirik kearah ku haha senangnya hati ku. Tiba-tiba bel istirahat bunyi dan aku udah slese nulisnya. Aku dan Kina cepat-cepat mau keruang guru untuk ngumpulin rangkuman kita, tapi pas kita buru-buru tangan aku ada yang narik dari belakang dan tak lain adalah Abay.
            “Kenapa buru-buru Na?” tanya Abay.
            “Mau ngumpulin ini Bay.” Jawabku singkat dan Kina terus narik tangan kanan aku.
            “Ntar aja, kita ngobrol dulu.”
            Waduhh nggak salah denger neh. Abay mau ngobrol dulu ma aku. Duhh jadi deg-degen neh, moga aja Abay nggak denger neh kalo aku lagi deg-degen, tapi pasti muka aku memerah neh. Itu tandanya aku lagi deg-dengen. Moga aja Abay nggak menyadarinya.
            “Yaudah deh, aku titip kamu yaa.” Aku meminta Kina untuk ngumpulin tugas aku ini.
            “Huff iya deh, terpaksa ini aku Na.” Muka Kina pun cemberut sambil ngambil buku aku.
            “Kamu ikhlas yaa. Senyum donk, sampai ketemu ntar di kelas.”
            Aku dan Abay duduk di tangga dekat kelas Abay. Abay mulai ngobrol dengan aku dan aku selalu menanggapinya dan selalu memperhatikan cara bicara Abay. Kita terlihat dekat sekali. Aku juga sempat play MP3 aku dengan lagunya Avril judulnya I will be. Lagu ini sangat cocok untuk kita sekarang.
There’s nothing I could say to you
Nothing I could ever do to make you see
What you mean to me

All the pain, the tears I cried
Still you never said goodbye and now I know
How far you’d go

I know I let you down
But it’s not like that now
This time I’ll never let you go

I will be, all that you want
And get myself together
Cause you keep me from falling apart

All my life, I’ll be with you forever
To get you through the day
And make everything okay

I thought that I had everything
I didn’t know what life could bring
But now I see, honestly

You’re the one thing I got right
The only one I let inside
Now I can breathe, cause you’re here with me

And if I let you down
I’ll turn it all around
Cause I would never let you go

I will be, all that you want
And get myself together
Cause you keep me from falling apart

All my life, I’ll be with you forever
To get you through the day
And make everything okay

Cause without you I cant sleep
I’m not gonna ever, ever let you leave
You’re all I’ve got, you’re all I want
Yeah

And without you I don’t know what I’d do
I can never, ever live a day without you
Here with me, do you see,
You’re all I need

And I will be, all that you want
And get myself together
Cause you keep me from falling apart

All my life (my life), I’ll be with you forever
To get you through the day
And make everything okay

I will be (I’ll be), all that you want
And get myself together
Cause you keep me from falling apart

And all my life, you know I’ll be with you forever
To get you through the day
And make everything okay


            Nah sekiranya itu lagunya.
Aku sekarang udah tau siapa Abay yang sebenarnya. Ternyata dia anak rantauan yang mununtut ilmu di kota pelajar ini. Abay nggak tinggal bersama orang tauanya, disini dia kontrak rumah bersama adikn sepupunya dan Om nya. Tiap kali liburan semester dia selalu pulang ke daerah asalnya. Abay sangat baik banget menjaga sikapnya. Orangnya sangat enak diajak ngobrol. Dan selalu menampilkan senyumannya yang khas. Dimata aku Abay adalah orang yang sangat sempurnya. Tetapi kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan, karena sebenarnya manusia nggak ada yang sempurnna. Tapi aku masih laen melihat Abay, dia begitu sempurna dimata ku. Abay mempunyai kelebihan dalam hal bergaul, dia enjoy dengan siapa aja. Tapi kayaknya juga mempunyai kekurangan, aku nggak tau kekurangan Abay itu apa. Aku bisa menerima kekurangan Abay dan aku bisa menjadikan kekurangan Abay itu menjadi kelebihan ku.
            Tak terasa bel masuk pun udah bunyi. Aku lalu pamitan ma Abay dan langsung berjalan menuju kelas. Kina sudah bisa menebak raut muka aku yang lagi ceria sekali.
            “Ciee ada yang seneng banget nih.” Kata Kina dengan rayuan menggoda.
            “Iyaa Kina seperti mimpi saja. Aku bisa dekat dengan Abay, sangat dekat dan dekat banget.”

                                                                        ***
            Malam ini terlihat sepi sekali, karena besok adalah hari yang melelahkan. Harus pulang sore dan mengerjakan tugas yang banyak sekali. Aku hanya terdiam dikamar. Pikiran ku terasa resah dan gelisah, sepertinya akan ada sesuatu yang terjadi pada ku besok. Aku lalu membuka laptop ku dan aku langsung online. Nggak seperti biasa teman-teman aku nggak ada yang online sama sekali. Ada apa sih ini, heran deh. Tadi Lena juga nggak ke rumah, apalagi Ucok nggak tau dia udah kemana. Handphone aku juga sepi banget, dari tadi sore nggak bunyi sama sekali. Atau jangan-jangan................. ahh nggak tau deh. Aku putuskan untuk offline aja, aku lalu membuat berita untuk tugas jurnalistik ku. Tak lama kemudian aku malah ketiduran.
            Matahari sudah memperlihatkan senyumannya dan langit pun sudah nampak begitu cerah. Aku dibangunkan oleh ibu aku. Silaunya mentari dari jendela mengenai mata ku dan aku langsung terbangun. Ibu aku mengucapkan..
            “Happy birthday honey, sekarang umur kamu sudah 16 sayaang.” Kata ibu sambil mencium kening aku dengan rasa penuh kasih sayang.
Aku terlupa kalu hari ini memang hari ulang taun aku feeling aku mengatakan kalau ntar disekolah pasti ada apa-apa.
            “Thank’s mom.” Sambil memeluk ibu.
            Aku lalu siap-siap berangkat kesekolah, dimeja makan sudah ada kue ultah yang dibuat ibu ku khusus buat aku. Aku lalu tiup lilin dulu. Ada kakak aku dan ayah aku dan ada Ucok dan Lena yang menyanyikan lagu selamat ulang taun untuk ku. Tak terasa air mata ini menetes dengan sendirinya. Aku terharu dengan semua ini. Mereka sangat sayang kepada ku. Hari ini adalah hari yang nggak akan pernah terlupakan untukku.
            Aku berangkat sekolah bersama Ucok. Diperjalanan aku merasa nggak enak pikiran. Pasti ntar semua teman-teman ngerjain aku. Inilah jawaban dar semalam, teman-teman semua cuekin aku, nggak ada sms aku dan nggak ada yang online. Abay belum tau kalau aku sekarang lagi ultah, coba aja dia tau pasti bakalan kasih kejutan. Tapi ya jangan terlalu berharap lah. Sesampai di kelas aku hanya diam dan teman-teman juga diam. Aku seperti biasa duduk didepan bersama Kina.
            “Kenapa sih Kin? Kok pada aneh gitu?” tanyaku penasaran.
            “Liat aja ntar.” Jawab Kina dengan santai.
            “Biasa aja deh ngomongnya.”
            “Iya iya happy birthday ya Ana, muahh.” Kina memberi ku ucapan selamat ulangtaun disertai ciuman pipi kanan pipi kiri yang nggak banget deh.
            “Iyaa makasih Kin, tapi lebay deh ciumannya.”
            Seharian aku sendiri nggak ada yang aku ajak kesana kemari. Hanya Kina yang memberi ku ucapan ulang tahun. Yang lainnya aku nggak tau mereka mau gimana. Aku hanya di kantin sendiri, aku bolos jam pelajaran terakhir yaitu TIK. Tiba-tiba ada yang duduk disamping ku, Abay.
            “Kok kamu udah ada disini? Nggak ikut pelajaran?” Abay mengawali pembicaraan dengan ku.
            “Iya Bay, males ma anak-anak yang lagi nggak care ma aku.” Jawab ku sambil menyerut teh botol yang ada didepan aku.
            “Loh emang kenapa?” rasa ingin tau Abay pun muncul.
            “Ya gitu deh pokoknya, kamu kalau mau makan atau minum ambil aja Bay, ntar aku yang bayar.” Sebagai bentuk traktiran aku, karena aku ulang taun dan Abay pun nggak tau.
            “Idihh yang bener kamu? Baek banget.” Kata Abay dan langsung mengambil makanan.
            “Ohh iya Bay, kamu juga kok ada disini? Bolos juga ya.”

            Abay belum sempat menjawab tiba-tiba Kina dan kawan-kawan menghampiri aku.
            “Oh my god, mampus aku.”
            “Mampus kenapa Na?” Abay pun kebingungan.
Kina lalu menarik tangan aku dan berkata pada Abay dengan cengengesan, “Hari ini Ana ulang taun Bay, dia mau aku siksa haha.”
            “Wah kamu nggak bilang ma aku Na, selamat ulang taun yaa.” Abay pun kaget setengah mati melihat ku yang akan disiksa.
            “Tolongin aku Bay.”
            “Nggak ahh, aku juga mau ngerjain kamu haha.” Kata Abay sambil tertawa.
Dan akhirnya teman-teman nyiksa aku, aku di ikat dipohon dan aku di lempar air yang udah diplastik dan yang udah disiapin teman-teman. Mereka seperti lempar jumroh. Aku udah nggak bisa apa-apa, tangan aku diikat sangat kencang sekali. Parahnya lagi aku liat Abay tertawa melihat aku seperti ini, haduhh sialan. Begitu aku bisa melepas tali itu aku langsung lari untuk mengerjar teman-teman. Tiba-tiba ada yang melempar telur tepat dibadan aku, oh my god, menjijikkan sekali. Aku di tangkap dan di gendong lalu dimasukin kedalam kolam ikan yang ada di sekolah. Baju aku semua kotor. Semau teman-teman ku sepertinya puas banget lihat aku kaya gini. Awas yaa kalian, tunggu pembalasannku, kapan-kapan kalo kalian ulang tahun aku mau balas yang lebih dari ini. Ini aja udah parah banget. Aku udah malu lagi didepan Abay.
Ini yang terakhir neh ada kado dari teman-teman. Ada kue ultah dengan lilin angka 16. Aku make a wish dan dilihat oleh Abay. Aku sebenarnya malu banget ma Abay dengan aku yang seperti ini. Kemudian kue itu kita makan bersama dan potongan kue pertama buat Abay. Tak lupa kita juga foto-foto dengan wajah aku yang jelek seperti ini, walaupun jelek tapi keliatan cantik juga hehe.
            Aku sangat senang sekali teman-teman sayang kepadaku. Baru umur 16 taun aja uda kaya gini dikerjainnya, gimana besok aku umur 17 tahun. Untuk terakhir kalinya dengan kondisi baju aku yang basah ini aku lalu memeluk Kina dengan Erat supaya dia juga basah. Dan nggak hanya Kina, semua juga aku peluk. Aku harus balas dendam besok. Siapa aja yang ulang tahun harus aku siksa juga haha.
            “Makasih teman-teman aku sayang kalian semua makasi juga kadonya.” Kata ku kepada teman.
            “Iyaa masama, kita semua pulang duluan ya Kin, daahhh.” Semua pun lalu pulang dan membiarkan aku seperti ini. Padahal aku ada jurnalis sore ini, terpaksa aku nggak ikut.
            “Terus aku pulang ma siapa? Ucok mana Kina?” tanya ku dengan memelas.
            “Aku mau pergi ma Ucok, jadi kamu pulang sendiri yah daaahhh.”
            “Tega bener kalian ini, dingin banget tau.”
Ketika aku memasukkan kado kedalam tas aku dan aku siap-siap mau pulang jalan kaki. Abay datang menemui ku.
            “Kedinginan Na?”
            “Nggak kok Bay.” Jawab aku dengan suara agak gagap.
            “Nggak usah bohong, pakai jaket aku dan aku anterin kamu pulang.” Abay memberi ku jaketnya, dan aku juga memakai jaket Abay dan aku menerima tawaran Abay untuk diantar pulang ke rumah.
            Diperjalanan rasanya nyaman banget dekat Abay, hati aku seperti tenang. Disepanjang perjalanan aku hanya diam dan nggak bicara aku Cuma mengarahkan arah rumah ku karena Abay belum tau. Dan mulai inilah Abay tau dimana rumah aku hehe seneng banget deh hari ini, meskipun semuanya menyebalkan, tapi artinya semuanya sayang banget ma aku. Aku sebenernya udah agak sedikit terharu, tapi masa iyaa aku harus nangis didepan Abay, nggak kan?
 Sesampai didepan rumah ku..
            “Mampir dulu Bay.”
            “Nggak Na, aku langsung pulang aja.”
            “Yaudah, makasih banget ya.”
            “Iya Na, masama. Sekali lagi met ultah yaa. Kamu nggak bilang ma aku. Itu jaketnya kamu pake aja dulu.”
            “Iya Bay, sengaja aku nggak kasih tau kamu hehe ntar jaketnya aku cuci deh, makasih ya.”
            “Pulang dulu ya Na.” Pamit Abay.
            “Iyaa hati-hati ya.”
            Huff hari yang melelahkan, aku langsung mandi dan mengeringkan rambut aku. Di kamar aku udah ada bungkusan kado yang besar sekali. Aku buka bungkusan itu. Wow tas yang sangat cantik sekali. Dari ayah ibu dan kakak.
            “Ibu makasih ya, ayah makasih ya, kakak makasih ya. Aku sayang kalian.” Kata ku sambil makan malam.
            Setelah itu aku buka kado yang dari teman-teman. Wow cantik-cantik sekali kadonya. Wah ini ada yang bilang I Love You, ini siapa yaa. Ahh nggak tau nih, mungkin Ucok haha. Aku lalu buka laptop aku dan aku langsung online, ternyata banyak banget yang ngucapin selamat ulang taun buat aku. Aku nggak sempat balas satu persatu. Aku lalu buat catatan di facebook dan di blog ku tentang ultah aku taun ini. Aku nggak akan pernah melupakan ini semua. Aku juga up load foto-foto tadi yang aku dikerjain ma teman-teman. Ultah taun kemaren aja nggak seheboh ini, baru umur 16 aja kaya gini dikerjainnya. Handphone aku lalu bunyi, Abay. Aku lalu cepat-cepat mengangkat.
            “Hallo.”
            “Hallo Ana.”
            “Iya Bay, ada apa? Tumben neh telpon.”
            “Nggak boleh ya, yaudah aku tutup neh.”
            “Ehh jangan hehe wah ngajakin bercanda.”
            “Aku nggak bercanda aku serius.” Dengan nada penuh innocence.
            “Iyaa deh terserah.”
            “Lagi apa Na?”
            “Lagi online Bay, buka facebook. Oiya facebook kamu apa Bay, aku add nah.”
            Kita ngobrol-ngobrol dan kita tukeran alamat facebook juga. Semakin malam dan malam akhirnya aku memutuskan udahan telponnya karena aku sudah ngantuk dan capek berat. Lama-lama aku tertidur.


                                                                        ***
            Di sekolah aku traktir teman-teman sebagai ucapan terimakasih aku dan rasa sayang aku kepada mereka. Teman-teman tampak senang sekali, aku juga senang sekali. Kebetulan ada Abay juga. Aku beliin Abay ice cream dan kita makan berdua di bawah pohon depan kelas aku. Dan tak lupa juga aku kembaliin jaket Abay yang kemaren aku pinjam. Jaketnya sudah bersih dan wangi.
            “Na, ibu Dina panggil kamu sekarang, udah ditunggu Na.” Kata salah satu teman jurnalis aku.
            “Waduh mampuss.”
            “Kenapa Na?” tanya Abay penasaran.
            “Deadline aku belum jadi.” Jawab ku kebingungan.
            “Aku ke ruang guru dulu ya.”
            Sial-sial aku dimarahi bu Dina, gara-gara kemaren terus lupa, jadi ada tugas tambahan lagi deh. Belum lagi tugas pelajaran, udah akhir semester juga banyak tugas. Haduhh tenang Ana, jalanin aja dengan senyuman, itu uda kewajiban kamu sebagai pelajar.
            Ibu Dina juga tega bener, masa tadi bilang, “Ini kado dari ibu, jadi harus slese tepat waktu yaa.” Ibu Dina sepertinya belum pernah muda, jadi belum tau kesenangan anak muda sekarang.
            Okey aku harus serius untuk tugas aku ini. Sebagai kado terindah dari Ibu Dina, dan aku juga nggak akan melupakan moment ini. Aku mulai siap-siap untuk lomba madding besok pagi. Mulainya besok pagi. Tapi dikasih waktu seminggu buat ngerjain madding itu. Kita kelompok berlima. Dan aku kebagian tugas menulis yang fiksi gitu, kaya cerpen dan puisi.
            Hadehh aku bakalan pulang malem trus ne buat nyelesain madding. Kapan waktu main aku ya? Hhe. Hari gini ga boleh mikirin maen dulu. Aku harus serius ikut lomba madding ini. Dalam lomba ini aku sering bolos kelas untuk nyelesain ne semua. Wah enak ne dapet bolos dan enggak ada pelajaran fisika. Karna aku benci fisika.


***
            Minggu ini aku disibukan lomba madding. Aku udah mulai bolos kelas untuk nyelesain deadline ku. Sambil ditunggu Bu Dina, kamu sekelompok ngerjain bersama. Padahal tugas ku menumpuk sebelum ujian semester di depan mata.
            Disela kesibukan ku membuat tulisan cerpen, tiba-tiba Abay lewat didepan ku.
            “Ngapain Na?” sapa Abay.
            “Ne lagi buat cerpen buat madding itu tuh.” Jawab ku sambil menunjuk teman-teman yang lagi sibuk desain madding itu. “Kita ada lomba besok sabtu Bay. Doain menah yak.”
            “Ohh gitu, iya deh semoga menang. Kalo menang aku traktir deh.”
            “Beneran neh?”
            “Iyaa, bay the way kamu bolos ikut pelajaran neh?”
            “Iya lah , kalo enggak bisa ga slese-slese neh.”
            Seneng deh ditemenin Abay, yaa walaupun Cuma bentar. Tapi seneng aja gitu. Ide ku langsung muncul dan mengalir seperti aliran sungai yang deras banget. Dan aku dengan cepat bisa slesein cerpen ku tanpa harus mikir ide apalagi.
            “Ohh yodah Na, semangat ya, jangan lupa makan. Aku mau kekelas dulu, ada pendalaman materi.”
            “Okedehh” kata ku sambila aku langsung mikir buat cerpen.
            Akhirnya slese juga. Besok udah hari sabtu. Udah harus siap buat presentasi madding ini. Semoga menang deh. Trus aku ditraktir gitu sama Abay hehe.


***
            Waktunya presentasi.
Waduh jurinya mukanya serem-serem yak. Untung aja yang jadi juru bicara bukan aku. Wah kalo aku bisa mati kaku deh. Alhamdulilah berjalan lancar. Aku lega, lomba madding udah slese.
            Aku bisa pulang seperti biasa sore ini. Dan aku bisa pulang bareng Ucok. Sesampai dirumah aku langsung makan dan aku akan tidur siang. Tapi di handphone aku ada sms. Ternyata Abay.

Gimana tadi lomba madingnya? Sukses ga?

            Mata ku ga jadi ngantuk setelah baca sms Abay.

Alhmdllh sukses kok Bay. Makasih ya buat semangatnya hhe :)
Okedeh Na, ga mslah hhe. Bdw menang ga neh??
Yaa belom ada pengumuman lah Bay, besok bulan depan pengumumannya. Oiyaa aku juga ada lomba lagi neh. Tapi masih lama. Masih bulan April taon depan.
Walahh Na, masi lama bgt kali. Yg penting semangat yak. Bawa nama baik sekolah. Oke :D
Oke Bay. Bdw lg apa neh?
Ne lg tiduran, kmu? Udah makan?
            Wahh si Bayu ini baik deh perhatian lagi. Kapan ya aku bisa jadian sama Bayu hhe. Setelah slese smsan aku lalu tertidur deh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar